top of page

Pearl of Africa

Day 123-128 I Km : 17.636 I Uganda


Kami masuk Uganda dari border Cyanika, border kecil sebelah selatan Uganda. Proses gampang dan tidak rumit. Namun kami sudah memegang ‘East Africa visa’ yang mencakup negara Rwanda – Uganda – Kenya dalam satu visa, selanjutnya mengurus Temporary Import Permit di custom dan terakhir melaporkan diri ke polisi. Posisi riding kembali di sebelah kiri yang sebelumnya sebelah kanan sewaktu di Rwanda.


Uganda juga dikenal sebagai ‘the pearl of Africa’. Hari pertama kami menginap di kota Kabale. Jalur menuju Kabale memang memanjakan mata, jalur berkelok serta melewati puluhan pegunungan dan ladang pertanian berada di ketinggian 2000 mdpl dengan udara sejuk memang asik. Kebanyakan sepeda motor di Uganda difungsikan sebagai ojek atau ‘boda-boda’ sebutan sini. Cara mereka mengendarai motor memang ekstrim maka kita perlu waspada dan jaga jarak aman, belum lagi banyak check point kepolisian namun untunglah polisi disini tidak tertarik dengan motor jadinya kita tidak pernah distop


Kami melewati garis Kpistiwa sekitar 80 km sebelum Kampala ibu kota Uganda. Di Uganda kami disambut Harits seorang pemuda asal Magelang yang kerja di Uganda dan kebetulan juga Harits senang motoran. Ini merupakan moment langkah bisa jumpa orang Indonesia di Uganda. Harits mengajak kami kuliner tradisional Uganda sambil berbagi pengalaman dan cerita perjalanan touring kami.


Pagi harinya di kampala disambut macet dan semrawut kota ini. Kami menuju arah timur, dan memang butuh perjuangan untuk keluar dari kampala. Sekitar 1,5 jam riding, kami tiba di Jinja, kota paling selatan di Uganda ini merupakan sumber mata air dari sungai Nil dan disini juga terdapat patung monumen Mahatma Gandhi, yang pada tahun 1948 sebagian abu dari Mahatma Gandhi ditabur di sungai Nil. Dan dari sini petualangan kami lanjutkan ke Kenya.


Salam adventure