top of page

Masuk ke negara 15, Mesir.


Day 183 I Km : 24.318 I masuk negara ke 15, Mesir


Perjalanan menuju border Eshket (Perbatasan Sudan-Mesir) memang sangat membosankan. Sepanjang mata memandang hanyalah pegunungan bebatuan dan padang pasir. Sesekali terlihat rumah kosong yang sudah rapuh sudah lama ditinggal warga di tengah gurun dan juga bangkai hewan ternak dipinggir jalan hampir setiap 5 km, sesekali berhenti karena ada check point oleh militer Sudan. Sesampai di border, proses check out dari Sudan tergolong mudah dan cepat. Tak lebih dari 1 jam semua dokumen beres. Lalu pintu gerbang dibuka dan kami meninggalkan Sudan tanpa masalah. Kira-kira berjarak 200 meter sudah terlihat gerbang lagi. Bendera Mesir berkibar dan jantung saya berdebar keras.


Mendengar info dari overlander lain kalau Mesir salah satu negara yang prosesnya paling rumit dan mahal untuk masuki kendaraan asing. Sesampai di gerbang Eshket, kami belum diijinkan membawa masuk motor, Militer yang berjaga menyuruh memarkir di luar gerbang lalu kami dikawal seorang militer muda untuk mengurus beberapa dukumen di counter khusus, seperti biaya karantina, menukar uang ke mata uang lokal, membayar entrance fee dan motorpun sudah boleh masuk, namun ini baru proses awal selanjutnya semua barang bawaan dilepas untuk melewati x-ray, lalu kami menuju counter imigrasi untuk mengecap visa. Nah berhubung kami terkendala Bahasa (Mesir menggunakan Bahasa Arab) akhirnya kami menyewa fixer (calo) yang terpercaya untuk memperlancar urusan sehingga kami bisa bersantai sambil istirahat. Dari kejauhan saya melihat si calo sibuk mondar-mandir, nomor rangka motor mulai digosok, dia melakukan beberapa kali fotocopy dokumen kami. Carnet sudah distamp dan setelah 4 jam menunggu, sayapun dipanggil untuk mengecek kembali berkas yang sudah ditulis dalam Bahasa Arab dan tanggal masa berlaku lalu saya mendapatkan plat nomor sementara untuk berkendara di Mesir. Wah unik juga ya Mesir. Setelah semua beres, terakhir menuju gate dan diperiksa kembali oleh polisi. Semua beres dan gatepun dibuka, hari sudah sore kami langsung tancap gas menuju dermaga ferry sekitar 36 Km dari sana, ferry terakhir akan berlabuh jam 5 sore, sekarang sudah jam 4 sore. Untunglah kami tiba sebelum jam 5 jadi kita akan menikmati sunset dari atas ferry di danau Nubia menuju Abu Simbel dan untuk motor gratis!.


Hari berikutnya kami sudah bangun pagi-pagi sebelum matahari terbit. Tak jauh dari hotel kami menginap, kami mengunjungi sebuah situs arkeologi. Terdapat 2 kuil batu dibangun jaman Firaun Ramses ll sekitar 3200 tahun lalu. Kuil ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Dilihat dari eksterior yang memukau karena dipahat dari tebing batu menghadap danau Nasser dan ketika kita masuk kedalam kuil, interiornya keren banget. Puas menikmati kuil tersebut dan perjalanan kami lanjutkan menuju utara mengikuti arah sungai Nil. Dalam perjalanan sesekali melewati check point. Polisi meminta paspor kita untuk didata lalu gas lagi. Kira-kira 480 Km berkendara, akhirnya kami tiba di Luxor, kota bersejarah dibagian selatan Mesir.


Pagi-pagi sebelum matahari terbit, kami menikmati keindahan kota dari atas balon udara. Selain bisa menikmati sungai Nil dari atas, kita bisa melihat sisa peninggalan Thebes ibu kota Mesir kuno (2052 SM) tempat dimana para raja Firaun memerintah disini. Tampak juga the valley of the kings berada di bagian barat dimana menjadi makam para raja bersama kekayaan mereka. Siangnya kamipun mengeksplore 4 dari puluhan kuburan raja di area ‘the valley of the kings’ melihat lukisan yang spektakuler disetiap lorong-lorong bawah tanah menuju kuburan. Dan penutupnya kami berlayar menggunakan Felucca atau kapal layar tradisional untuk menikmati sunset dari atas sungai Nil.


Salam Adventure.





You Might Also Like:
bottom of page