top of page

Intip Batu Monolith terbesar punya Indonesia

Day 32. Km 2698.


Setelah eksplore Tanjung Puting AKA ‘Amazon Indonesia’ saya balik kembali ke Pangkalan Bun buat pamitan sama kawan-kawan biker disana dan bersiap lanjutin perjalanan keliling Borneo. Jadi saya gas lagi ngikutin jalan trans Kalimantan searah jarum jam. Sangat menikmati jalur di sini sampai gak kerasa hari sudah sore dan saya pun tiba di kampung adat Dayak Riam Tinggi, Kabupaten Lamandau. Di area sini signal handphone sudah tidak terdeteksi dan kampung ini masih dikelilingi hutan liar, sepi dan kendaraan yang melintas bisa dihitung jari. Jadinya saya putusin buat nginap di desa Riam Tinggi dan berbaur dengan warga disini sampai-sampai saya diajak si pemilik penginapan keliling desa buat liat suasana sekitar yang asri dan tenang hingga malam tiba saya dimasakin makanan rumahan, suka sama suasana kayak gini.


Tapi perjalanan harus berlanjut besok paginya dengan suasana desa yang masih diselimuti kabut tebal dan sepi saya sudah memulai perjalananku di pagi yang cukup dingin ini mengarah ke provinsi Kalimantan Barat. Jalannya mulus dan sepi. Suasananya masih asri dan gak banyak ketemu pemukiman. Sampai matahari hampir terbenam, tibalah di salah satu ikon punya Kalimantan Barat jembatan Tayan. Dan saya putusin buat bermalam di Tayan.


Hari berikutnya saya gak langsung mengarah ke Pontianak melainkan berbelok ke arah tengah menuju kota Sintang sekitar 230 Km jarak dari Tayan. Perjalanan ini ngikutin jalan sejajar dengan sungai Kapuas yang tidak hanya terpanjang di Kalimantan tapi juga terpanjang di Indonesia juga merupakan sungai di sebuah pulau yang terpanjang di dunia. Dan dalam pertengahan saya stop buat istirahat sejenak di Sanggau sambil melihat lebih dekat Istana Surya Negara dan ada juga rumah Betang dipertengahan perjalanan. Sampai di Sintang sore hari jadi masih punya waktu buat keliling kota Sintang yang lumayan ramai buat nyari warung kopi karena memang ketika masuk Kalimantan Barat berasa banget budaya minum kopi disini cukup terkenal apalagi kopi tarik udah pasti selalu jadi daya tarik tersendiri di sini.


Nah hari selanjutnya saya sama kawan-kawan biker dari Sintang janjian buat eksplore daerah sekitar. Kami riding sekitar 20 km ke arah timur dan dari kejauhan tampak bukit berwarna hitam menjulang tinggi. Inilah salah satu batu monolit terbesar di dunia ada di Kalimantan Barat. Bukit Kelam yang menjulang setinggi kira-kira 1002 mdpl dan membentang dari barat ke timur sungguh bikin takjub emang apalagi suasana hari itu cuaca bersahabat. Dan kami putusin buat riding kelilingin bukit Kelam ini termasuk kunjungi rumah Betang Ensaid Panjang dan kebetulan lagi ada kegiatan menenun tenun ikat dengan bermotif khas Dayak. Puas banget pokoknya eksplore daerah Kalimantan ini walau cuaca lumayan panas pol tapi semangat tetap gak kendor.


Salam Adventure.
























You Might Also Like:
bottom of page