Day 28. Km 1775, Tanjung Puting
Gak jauh dari Pangkalan Bun, kurang dari setengah jam dan sampailah di Kumai. Dari sini saya bakal jumpa dengan crew kapal yang akan membawa saya ke Taman Nasional Tanjung Puting. Dan pagi itu crew kapal udah menunggu saya dekat pelabuhan terus motor ikut dibantu parkir di rumah warga dulu dekat pelabuhan selama kami berlabuh ke dalam Taman Nasional Tanjung Puting. Dan petualangan ku menyusuri Amazon nya Indonesia dimulai. Spirit Major nama kapal yang membawa saya bersama 5 crew ikut di dalamnya mulai dari koki, guide, kapten kapal, mekanik dan pengurus tour juga ikut. Ijin masuk sampai ijin untuk terbangin drone pun sudah punya. Dan kapal mulai masuk sungai Sekonyer.
Lahan basah mulai dominasi area pintu masuk Tanjung Puting. Kapal bergerak perlahan melawan arus sungai Sekonyer. kadang beberapa kapal lainnya berpapasan di sungai ini yang membawa turis asing. Semakin kedalam suasana Amazonnya mulai terasa. Dan benar saja, tak kurang dari satu jam berlabuh udah ketemu sekumpulan lutung di pohon lagi cari makan. Dan lanjut ketemu sekumpulan Bekantan di pepohonan tepi sungai yang ada buaya muara nya. Karena hari udah siang jadi juru masak udah nyiapin makan siang di atas kapal. Sambil santap makan siang dengan suasana ekosistem hutan hujan tropis dan suara burung selain suasa mesin kapal. Lalu tibalah di pos pertama ‘Tanjung Harapan’ buat ke feeding station orang utan. Baru turun dari kapal udah disambut orang utan betina yang umurnya udah sekitar 40 tahun namanya Sandra. Si Sandra seakan menyambut kapal-kapal yang datang ke Tanjung Harapan ini. Kami jalan kedalam hutan sebentar buat ke feeding station dan pas makanan berupa umbi-umbian dan pisang disebar, beberapa Orang Utan merapat perlahan dan mulai makan. Kami habiskan sejaman lihat Orang Utan lagi makan di area konservasi Tanjung Harapan ini, dan balik ke kapal lagi buat lanjutin petualangan.
Gak kerasa hari udah sore dan sang kapten mulai memilih tempat yang nyaman dan tenang di pinggir sungai Sekonyer buat parkir kapal dan kami bakalan tidur di atas kapal yang pastinya fasilitas kapal ini udah lengkap banget layaknya hotel. Shower ada, dapur ada, buat minuman panas sampai dingin lengkap, bed dan kelambu tersedia cuman entertaimen gak ada karena entertaiment nya sendiri udah alam hutan tropisnya langsung dan suara alami disini. Sore itu sambil nikmati sunset juga dapat hiburan sama koloni Bekantan yang lagi mau nyari tempat yang nyaman di dahan pohon buat tidur juga. Malam itu langit gak ada polusi cahaya sampai milky way pun terlihat jelas.
Hari ke 2 di Tanjung Puting kami merapat lagi ke kamp berikutnya ada ‘Pondok Tanggui’ buat lihat Orang Utan lagi disana sambil tunggu jam makan si Orang Utan, ada beberapa Orang Utan udah mulai merapat ke feeding station tapi mereka beratraksi pindah dari pohon satu ke pohon lainnya dengan hati-hati. Saat mereka makan, para pengunjung dilarang buat keributan ataupun makan disini biar gak mengganggu aktivitas si Orang Utan itu sendiri. Setelah itu kami balik ke kapal dan seperti biasa makan di atas Kapal sambil nikmati alam sekitar dengan musik alamnya juga, dan semakin kedalam ekosistem mulai berbeda, mulai banyak pohon besar, hutan basah, bisa jumpa tanaman kantong semar, burung kingfisher, sampai burung Rangkong atau Hornbill Kalimantan menampakan diri nya, sampai ikan Arwana kalo gah salah nampak di sungai ini, wah beruntung banget pokoknya.
Pemberhentian terakhir di Camp Leakey yang area konservasi ini paling besar. Pemandu saya mengatakan kalau di feeding station nanti belum tentu Orang Utan bakal turun kesana karena dimusim tertentu Pohon-pohon di hutan disini lagi musim buah jadi mereka punya makanan melimpah sampai malas datang ke feeding station. Dan benar saja udah lumayan jauh masuk ke dalam hutan sampai feeding station nya tapi hanya 1 Orang Utan disana. Para pengunjung mulai jenuh tapi ada tamu tak diundang dengan lincah datang buat mengambil pisang Orang Utan, Owa Kalimantan datang dengan gaya ala spiderman datang ke Feeding Station dari hutan lebat buat cari makan jadi hiburan tersendiri buat kami.
Wah pokoknya seru banget dan benar-benar puas ngikutin trip di Taman Nasional Tanjung Puting ini. Asli gak nyesal nikmati Amazon nya Indonesia ini. Terakhir kami tidur di atas kapal ditemani jutaan kunang-kunang kelap-kelip di pepohonan tepi sungai Sekonyer bikin suasana malam itu jadi meriah sekaligus penutup petualangan saya di Tanjung Puting sebelum balik ke Kumai dan lanjut Riding bersama Rimba eksplore tanah Borneo.
Salam Adventure.














