Day 25. Km 1775, Pangkalan Bun
Sebelum meninggalkan Banjarmasin, saya cek kondisi motor sekaligus ganti oli dulu di Trio Motor Banjarmasin. Semua aman terkendali dan waktunya meninggalkan Kalimantan Selatan menuju Kalimantan Tengah. Saya riding ngikutin jalan trans Kalimantan, lewatin jembatan Barito yang megah dan saya terus riding ngikutin jalanan yang mulus ini sampai gak kerasa sudah tiba di Kuala Kapuas, disini zona waktu berubah dari WITA ke WIB jadinya waktu mundur 1 jam dari Kalimantan Selatan. Setelah rehat sejenak di Kuala Kapuas, saya lanjutin perjalanan menuju Palangkaraya dengan kondisi jalan yang lumayan bergelombang dan banyak lubang dikarenakan area disini tanah gambut dan dominan bakal ketemu truk-truk besar jadi harus waspada. Dan sebelum matahari terbenam, sampailah saya di kota cantik, Palangkaraya.
Ibu kota Kalimantan Tengah ini berbeda banget sama ibu kota provinsi yang udah saya kunjungi di Kalimantan Timur dan Selatan. Kota ini boleh dikatakan sepi karena punya populasinya sedikit dibanding ibu kota provinsi lainnya di Kalimantan ini, ditambah jalanya luas dan tamanya banyak menjadikan kota ini asri dan cantik. Bagi yang biasa tinggal di Jakarta udah pasti betah pengen berlama-lama di kota anti macet dan udara bersih ini deh. Nah gak lupa juga saya nongkrong di dekat jembatan Kahayan yang salah satu ikon kota ini dan juga berkunjung ke Rumah Pahlawan Nasional Tjilik Riwut. Nah dirumah ini juga ada café jadi sambil nongkrong sama teman-teman bisa kulineran salah satunya wajib coba makanan khas sini ada Juhu atau akar rotan muda yang dibuat sayuran. Sayangnya destinasi lain dikota ini yang gak saya sambangi yaitu museum karena tutup pas weekend.
Perjalananku di tanah Kalimantan pun berlanjut ke arah barat, lewatin kota Kasongan yang terkenal akan durian Kasongan yang lagi musim nih. Dan perjalananku hari ini berakhir di kota Sampit dan disambut sama kawan-kawan biker di Sampit. Terus malamnya kopdar sama biker di kota Sampit sebelum saya harus lanjutin lagi perjalanan ke arah kota Pangkalan Bun esok harinya. Cuaca mulai panas bikin gerah dibanding hari-hari sebelumnya. Pemandangan didominasi perkebunan sawit dan jalanan cenderung bergelombang sama banyak ketemu truk-truk tangki minyak. Pokoknya kudu hati-hati dan konsentrasi lewatin jalur ini dan sebelum malam saya pun tiba di kota Pangkalan Bun karena dari sini saya bakalan eksplore kawasan ‘Amazon’ nya Indonesia.
Salam Adventure.








