top of page

Merapat ke Kuching Sarawak

Day 84. Km 3.600


Kini saatnya perjalanan saya menuju negara berbeda yang berada di pulau Borneo ini. Saya bakal riding sejauh 165 Km atau 3 jam lamanya dari kota Singkawang menuju Aruk melewati Sambas. Dan dari dari PLBN Aruk ini saya bakalan keluar dari wilayah Indonesia dan bersiap masuk ke Wilayah Sarawak, Malaysia melalui perbatasan Biawak. Umumnya para overlander pilih lewat PLBN Entikong karena jarak yang lebih dekat kalau bertolak dari Pontianak menuju Kuching Malaysia via darat. Tapi saya memilih Aruk buat masuk ke Malaysia karena ini merupakan perbatasan 2 negara yang resmi berada di paling Barat pulau Borneo yang bisa dilalui kendaraan.


Imigrasi dan bea cukai di bagian Indonesia berjalan lancar lanjut masuk wilayah Malaysia, proses imigrasi lancar lanjut proses pengecekan kendaraan pun lancar dan saya dianjurkan beli asuransi motor di loket yang ditunjuk dan akhirnya semua beres kira-kira proses di imigrasi Indonesia makan waktu 30 menit dan begitu juga di Malaysia sekitar 40 menit sampai gak terasa hari udah sore dan dari sini saya gas gak langsung menuju kota Kuching tapi wajib mampir dulu di Teluk Melano sekitar 70 km atau 1 jam berkendara dari border ini.


Saya sengaja merapat ke Teluk Melano karena disinilah 0.00 Km Pan Borneo Highway dimana jalan raya yang bakal saya lintasi di wilayah Malaysia dan Brunei bermula dari sini. Tak Cuma itu juga, Teluk Melano pun punya daya tarik wisata yang tak kalah menarik seperti pantai pasir putih yang bersih dan gak jauh dari Kampung Teluk Melano udah nampak hutan lebat kawasan Tanjung Dato National Park. Jadinya saya pun menghabiskan 2 malam di Teluk Melano yang tenang dan damai ini. Biasanya tempat ini bakal dibanjiri pelancong setiap weekend yang kebanyakan datang dari Kuching. Dulunya sebelum pandemik, warga Teluk Melano bisa jalan-jalan ke area Pantai Temajuk Kalimantan barat melalui Pos Perbatasan Teluk Melano cuma sekitar 2 km dari kampung Teluk Melano ini. Tapi sekarang pos perbatasan sudah semakin ketat dan belum memiliki fasilitas seperti perbatasan di Aruk jadinya untuk pelancong kedua negara ini disarankan ke pos Biawak-Aruk.


Perjalanan pun dilanjutkan dengan suasana pagi yang cerah, saya gas ngikutin Pan Borneo Highway mengarah ke kota Kuching yang ditempuh selama 2 jam saja. Kalau dengar nama kota Kuching ini memang unik. Ada banyak teori mengenai asal usul penamaan kota ini dengan nama Kuching. Salah satu teori yang unik ketika petualang asal Inggris James Brooke tiba pada tahun 1839 terjadi miskomunikasi ketika Brooke baru turun dari kapal pesiarnya Royalis dan dia kemudian bertanya kepada pemandu lokal mengenai nama kota ini, dan si pemandu berpikir kalau James Brooke menunjuk ke arah seekor kucing. Lalu si pemandu mengatakan ‘Kuching’. Namun terlepas dari asal nama kota Kuching ini, tentu jalan-jalan keliling ibu kota Sarawak dengan keindahan arsitek Eropa yang indah. Tak lupa juga saya nongkrong di ‘Water Front’ dekat sungai Sarawak di sore hari yang mempesona. Kota ini menjadi berkesan dan wajib dikunjungi kalau mampir Sarawak Borneo.


Salam Adventure.












You Might Also Like:
bottom of page